BAB 8 HORMATI DAN SAYANGI ORANG TUA DAN GURUMU
A. Pentingnya Hormat dan
Patuh kepada Orang Tua
Imam An-Nawaawi menjelaskan, “Arti birrul wālidain, yaitu berbuat
baik terhadap kedua orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukan
berbagai hal yang dapat membuat mereka bergembira, serta berbuat baik kepada
teman-teman mereka.”
Imam Adz-Dzahabi menjelaskan, bahwa birrul wālidain atau bakti
kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk
kewajiban:
1. Pertama : Menaati
segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat.
2. Kedua : Menjaga
amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan oleh orang tua.
3. Ketiga : Membantu
atau menolong orang tua bila mereka membutuhkan.
Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang
tua dan guru, antara lain seperti berikut :
1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling
utama.
2. Apabila orang tua kita riḍa atas apa yang kita perbuat, Allah
Swt. pun riḍa.
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan
yang sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan
dipanjangkan umur.
5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan
ke jannah (surga) oleh Allah Swt.
B. Hormat dan Patuh
kepada Guru
Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (‘ālim/ulamā), dialah orang
yang takut kepada Allah Swt.
Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya antara
lain sebagai berikut :
1. Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih
banyak ketimbang gurunya.
2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru, misalnya
seorang pasien yang tidak tahu apa-apa tentang penyakitnya dan hanya mengikut
arahan seorang dokter pakar yang mahir.
3. Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan
mengharapkan balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt.
4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’ẓim
(memuliakan) serta memercayai kesempurnaan ilmunya. Ini lebihmembantu pelajar
untuk memperoleh manfaat dari apa yang disampaikan guru mereka.
keuntungan, antara lain sebagai berikut :
1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang
lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang
lebih dari Allah Swt.
6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan
itu merupakan anugerah Allah Swt. akan memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang
yang dikehendaki-Nya.
Menerapkan Perilaku Mulia
Cara Berbakti kepada Orang Tua
1. Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari
keduanya.
2. Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika
keduanya sudah tua dan pikun.
3. Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta
mendoakan keduanya.
4. Rela berkorban untuk orang tuanya.
5. Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu.
6. Berbuat baik kepada orang tua, walaupun ia berbuat aniaya.
Kepada Ortu yang Sudah Meninggal
1. Merawat jenazah dengan cara memandikan, mengafankan,
menyalatkan, dan menguburkannya.
2. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang
ditinggalkannya (utang atau perjanjian dengan orang lain yang masih hidup).
3. Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman
dekatnya atau
memuliakan teman-teman kedua orang tua.
4. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji
kedua ibu
bapak.
5. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan memintakan ampun kepada
Allah
Swt. dari segala dosa orang tua kita.
Cara Berbakti kepada Guru
1. Menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya.
2. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.
3. Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
4. Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru.
5. Murid harus mengikuti sifat guru yang dikenal baik akhlak,
tinggi ilmu dan keahlian, berwibawa, santun dan penyayang.
6. Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya.
Orang yang berhasil hingga menjadi ilmuwan besar, sama sekali tidak boleh
berhenti menghormati guru.
7. Menghormati dan selalau mengenangnya, meskipun sudah wafat.
8. Bersikap sabar terhadap perlakuan kasar atau akhlak buruk guru.
Hendaknya berusaha untuk memaafkan perlakuan kasar, turut mendoakan keselamatan
guru.
9. Menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui
itulah ia mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindari.
10. Sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya; duduk dengan
tawadu’, tenang, diam, posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru,
menyimak perkataan guru sehingga tidak membuat guru mengulangi perkataan.
11. Tidak dibenarkan berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas,
terutama saat guru berbicara kepadanya.
12. Berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah-lembut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar