BAB 6 MEMBANGUN BANGSA MELALUI PERILAKU TAAT, KOMPETISI DALAM
KEBAIKAN, DAN ETOS KERJA
A. Pentingnya Taat kepada
Aturan
Taat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.)
tidak berlaku curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan
yang harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan
atau perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau
yang lainnya.
Asbābu al-Nuzūl atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas
adalah berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika
Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah (perang yang
tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun
berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat
oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyah.
Q.S. an-Nisā/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah
Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil
amri, di bawah ini ada beberapa pendapat.
B. Kompetisi dalam
Kebaikan
Mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan?
Paling tidak ada beberapa alasan, antara lain sebagai berikut.
Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda,
melainkan harus segera dikerjakan.
Kedua, bahwa untuk berbuat baik hendaknya saling memotivasi dan
saling tolong-menolang
Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan
kesungguhan. Allah Swt.
C. Etos Kerja
Q.S. at-Taubah/9: 105
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ
وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. At-Taubah :
105)
Menerapkan Perilaku Mulia
Perilaku mulia (ketaatan) yang perlu dilestarikan adalah seperti
berikut.
1. Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta
meninggalkan larangan-Nya, baik di waktu lapang maupun di waktu sempit.
2. Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang
dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.
3. Menaati dan menjunjung tinggi aturan-aturan yang telah
disepakati, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
4. Menaati pemimpin selagi perintahnya sesuai dengan tuntunan dan
syariat agama.
5. Menolak dengan cara yang baik apabila pemimpin mengajak kepada
kemaksiatan.
Perilaku mulia (kompetisi dalam kebaikan) yang perlu dilestarikan
adalah seperti berikut.
1. Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan di dalam perjuangan ada
kompetisi.
2. Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi agar pekerjaan menjadi
ringan, mudah, dan hasilnya maksimal.
3. Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan ibadah, semata-mata
mengharap riḍa Allah Swt.
4. Selalu melihat sesatu dari sisi positif, tidak memperbesar
masalah perbedaan, tetapi mencari titik persamaan.
5. Ketika mendapatkan keberhasilan, tidak tinggi hati; ketika
mendapatkan kekalahan, ia selalu sportif dan berserah diri kepada Allah Swt.
(tawakkal).
Perilaku mulia (etos kerja) yang perlu dilestarikan adalah seperti
berikut.
1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan
sesuatu yang diinginkan (“man jada wa jada” - Siapa yang giat, pasti dapat).
2. Melakukan sesuatu dengan prinsip: “Mulai dari diri sendiri,
mulai dari yang terkecil, dan mulai dari sekarang.”
3. Pantang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar