BAB 10 BANGUN DAN BUNHKITILSH WAHAI PEJUANG ISLAM
A. Islam Masa Modern (1800 – sekarang)
Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan
umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya
benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa.
Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhnya telah muncul sekitar
abad XIII M. ketika dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang. Saat
itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli
terhadap nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al
Jauziyah (691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam
kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw.
Gerakan salaf ini kemudian menjadi ciri gerakan pembaharuan dalam
dunia Islam yang mempunyai ciri sebagai berikut :
1. Memberi ruang dan peluang ijtihad di dalam berbagai kajian
keagamaan yang berkaitan dengan muamalah duniawiyah.
2. Tidak terikat secara mutlak dengan pendapat ulama-ulama
terdahulu.
3. Memerangi orang-orang yang menyimpang dari aqidah kaum salaf
seperti kemusyrikan, khurafat, bid’ah, taqlid, dan tawasul.
4. Kembali kepada al-Qur’ān dan As-Sunnah sebagai sumber utama
ajaran Islam.
Selanjutnya, ide-ide cemerlang Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim dan
yang lainnya dilanjutkan oleh tokoh-tokoh muda yang lahir pada abad ke-18. Umat Islam masih berkutat pada hal-hal yang
tidak rasional seperti bid’ah, khurāfat, dan tahayyul. Satu-satunya jalan umat
Islam harus bangkit dari kebodohan itu. Maka, lahirlah tokoh-tokoh pembaharu
Islam.
B. Tokoh-Tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern
1. Muhammad bin Abdul
Wahab
Di Arabia timbul suatu
aliran Wahabiyah, yang mempunyai pengaruh pada pemikiran pembaharuan di abad
ke-19. Pencetusnya ialah Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787) yang lahir di
Uyainah, Nejd, Arab Saudi.
Ia berpendapat seperti berikut :
a. Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah Swt., dan orang
yang menyembah selain Allah Swt. telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.
b. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang
sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari
syekh atau wali dari kekuatan gaib. Orang Islam demikian juga telah menjadi
musyrik.
c. Menyebut nama nabi, syekh, atau malaikat sebagai perantara dalam
doa juga merupakan syirik.
d. Meminta syafa’at selain dari kepada Allah Swt. adalah juga
syirik.
e. Bernazar kepada selain dari Allah Swt. juga syirik.
f. Memperoleh pengetahuan selain dari al-Qur’ān, hadis dan qias
(analogi) merupakan kekufuran.
g. Tidak percaya kepada qada dan qadar Allah Swt. juga merupakan
kekufuran.
h. Demikian pula menafsirkan al-Qur’ān dengan ta’w³l (interpretasi
bebas) adalah kufur.
Pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaharuan di abad ke-19
antara lain seperti berikut :
a. Hanya al-Qur’ān dan hadislah yang merupakan sumber asli dari
ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama tidak merupakan sumber.
b. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
c. Pintu ijtihad terbuka dan tidak tertutup.
2. Syah Waliyullah
Syah Waliyullah dilahirkan di Delhi pada tanggal 21 Februari 1703
M. Ia mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, Syah Abd Rahim, seorang sufi
dan ulama yang memiliki madrasah. karya-karyanya, di antaranya buku Hujjatullāh
Al-Bal³gah dan
Fuyun Al-Haramain.
kelemahan dan kemunduran umat Islam menurut pemikirannya adalah
sebagai berikut :
a. Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem
kekhalifahan menjadi sistem kerajaan.
b. Sistem demokrasi yang ada dalam kekhalifahan diganti dengan
sistem monarki absolut.
c. Perpecahan di kalangan umat Islam yang disebabkan oleh berbagai
pertentangan aliran dalam Islam.
d. Adat istiadat dan ajaran bukan Islam masuk ke dalam keyakinan
umat Islam.
Di zaman Syah Waliyullah, penerjemahan al-Qur’ān ke dalam bahasa
asing masih dianggap terlarang. Penerjemahan al-Qur’ān ke dalam bahasa Persia
disempurnakan Syah Waliyullah di tahun 1758.
3. Muhammad Ali Pasya
Muhammad Ali Pasya lahir di Kawala, Yunani pada tahun 1765 M adalah
seorang keturunan Turki dan meninggal di Mesir pada tahun 1849 M. ada dua hal
yang penting baginya, kemajuan ekonomi dan kemajuan militer.
Ide dan gagasan Muhammad Ali Pasya yang sangat inovatif pada
zamannya antar lain bahwa :
1. untuk mendirikan
sekolah-sekolah modern dan memasukkan ilmu-ilmu modern dan sains ke dalam
kurikulum.
4. Al-Tahtawi
Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi demikian nama lengkapnya. Ia lahir
pada tahun 1801 M di Tahta, suatu kota yang terletak di Mesir bagian selatan
dan meninggal di Kairo
pada tahun 1873 M.
Beberapa pemikirannya tentang pembaruan Islam adalah sebagai
berikut :
a. Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat, tetapi juga
soal hidup di dunia. Umat Islam juga harus memperhatikan kehidupan dunia.
b. Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja
harus bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual.
c. Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern.
d. Kaum ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan
modern agar syariat dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat modern.
e. Pendidikan harus bersifat universal, misalnya wanita harus
memperoleh pendidikan yang sama dengan kaum pria. Istri harus menjadi teman
dalam kehidupan intelektual dan sosial.
f. Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statis.
5. Jamaludin Al-Afgani
Jamaludin lahir di Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal dunia
di Istambul pada tahun 1897. Ketika baru berusia dua puluh dua tahun, ia telah
menjadi pembantu bagi Pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Di tahun 1864
ia menjadi penasihat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian, ia diangkat oleh
Muhammad A’zam Khan menjadi perdana menteri.
Beberapa pemikiran Jamaludin Al-Afgani tentang pembaruan Islam
adalah sebagai berikut :
a. Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islam tidak sesuai
dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi. Kemunduran itu disebabkan oleh
berbagai faktor.
b. Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus
menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang
murni dan Islam harus dipahami dengan akal serta kebebasan.
c. Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan
pemerintahan demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka
masyarakat yang berpengalaman.
d. Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau
rasa solidaritas antarumat Islam harus dihidupkan kembali.
6. Muhammad Abduh
Muhammad Abduh dilahirkan di Mesir pada tahun 1849 M. Bapaknya
bernama Abduh Hasan Khaerullah, berasal dari Turki yang telah lama tinggal di
Mesir. Ibunya berasal dari bangsa Arab yang silsilahnya meningkat sampai ke
suku bangsa Umar Ibn Al-Khattab.
Adapun ide-ide pembaruan Muhammad Abduh yang membawa dampak positif
bagi pengembangan pemikiran Islam adalah sebagai berikut :
a. Pembukaan pintu ijtihad. Menurut Muhammad Abduh, ijtihad
merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam.
b. Penghargaan terhadap akal. Islam adalah ajaran rasional yang
sejalan dengan akal sebab dengan akal, ilmu pengetahuan akan maju.
c. Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang telah
dibuat oleh negara yang bersangkutan.
7. Rasyid Rida
Rasyid Rida adalah murid Muhammad Abduh yang terdekat. Ia lahir
pada tahun 1865 di Al-Qalamun, suatu desa di Lebanon yang letaknya tidak jauh
dari Kota Tripoli (Suria).
Menurut keterangan, ia berasal dari keturunan Al-Husain, cucu Nabi
Muhammad saw. Oleh karena itu, ia memakai gelar Al-Sayyid di depan namanya.
Beberapa bulan kemudian, ia mulài menerbitkan majalah yang
termasyhur, Al-Manār. Di dalam nomor pertama, dijelaskan bahwa tujuan Al-Manār
sama dengan tujuan Al-Urwah Al-Wusṭa, antara lain mengadakan pembaharuan dalam
bidang agama, sosial, dan ekonomi, memberantas takhyul dan bid’ah-bid’àh yang
masuk ke dalam tubuh Islam, menghilangkan paham fatalisme yang terdapat dalam
kalangan umat Islam, serta paham-paham salah yang dibawa tarekat-tarekat
tasawuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam terhadap permainan
politik negara-negara Barat.
Beberapa pemikiran Rasyid Rida tentang pembaruan Islam adalah
sebagai berikut.
a. Sikap aktif dan dinamis di kalangan umat Islam harus
ditumbuhkan.
b. Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum
Jabariyah.
c. Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa
meninggalkan prinsip umum.
d. Umat Islam menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
e. Kemunduran umat Islam disebabkan banyaknya unsur bid’ah dan khurafat
yang masuk ke dalam ajaran Islam.
f. Kebahagiaan dunia dan akhirat diperoleh melalui hukum yang
diciptakan Allah Swt.
g. Perlu menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah.
h. Khalifah adalah penguasa di seluruh dunia Islam yang mengurusi
bidang agama dan politik.
i. Khalifah haruslah seorang mujtahid besar dengan bantuan para
ulama dalam menerapkan prinsip hukum Islam sesuai dengan tuntutan zaman.
8. Sayyid Ahmad Khan
Setelah hancurnya Gerakan Mujahidin dan Kerajaan Mughal sebagai
akibat dari Pemberontakan 1857, muncullah Sayyid Ahmad Khan untuk memimpin umat
Islam India, yang
telah kena pukul itu untuk dapat berdiri dan maju kembali sebagai
di masa lampau. Ia lahir di Delhi pada tahun 1817 dan menurut keterangan
berasal dari keturunan Husein, cucu Nabi Muhammad melalui Fatimah dan Ali.
Neneknya, Sayyid
Hadi, adalah pembesar istana di zaman Alamghir II (1754‒1759).
Pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pembaruan Islam adalah sebagai
berikut.
a. Kemunduran umat Islam disebabkan tidak mengikuti perkembangan
zaman dengan cara menguasai sains dan teknologi.
b. Ia berpendirian bahwa manusia bebas berkehendak dan berbuat
sesuai dengan sunatullah yang tidak berubah. Gabungan kemampuan akal, kebebasan
manusia berkehendak dan berbuat, serta hukum alam inilah yang menjadi sumber
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
c. Sumber ajaran Islam hanyalah al-Qur’ān dan hadis.
d. Ia menentang taklid dan perlu adanya ijtihad sehingga umat Islam
dapat berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
e. Ia berpendapat satu-satunya cara untuk mengubah pola pikir umat
Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan.
9. Sultan Mahmud II
Pembaharuan di Kerajaan Utsmani abad ke- 19, sama halnya dengan
pembaharuan di Mesir, juga dipelopori oleh Raja. Kalau di Mesir Muhammad Ali
Pasyalah raja yang memelopori pembaharuan, di Kerajaan Utsmani, raja yang
menjadi pelopor pembaharuan adalah Sultan Mahmud II.
Mahmud lahir pada tahun 1785 dan mempunyai didikan tradisional,
antara lain pengetahuan agama, pengetahuan pemerintahan, sejarah dan sastra
Arab, Turki dan Persia. Ia
diangkat menjadi Sultan pada tahun 1807 dan meninggal pada tahun
1839.
Sultan Mahmud II banyak melakukan gerakan pembaruan dalam dunia
Islam, yaitu sebagai berikut.
a. Menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya.
b. Menghapus pengultusan sultan yang dianggap suci oleh rakyatnya.
c. Memasukkan kurikulum umum ke dalam lembaga-lembaga pendidikan
madrasah.
d. Mendirikan sekolah Maktebi Ma’arif yang mempersiapkan
tenaga-tenaga administrasi, dan Maktebi Ulum’i edebiyet yang mempersiapkan
tenagatenaga ahli penerjemah.
e. Mendirikan sekolah kedokteran, militer dan teknik.
10. Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal berasal dari keluarga golongan menengah di.Punjab
dan lahir di Sialkot pada tahun 1876. Untuk meneruskan studi ia kemudian pergi
ke Lahore dan belajar di sana sampai ia memperoleh gelar kesarjanaan M.A. Di
kota itulah ia berkenalan dengan Thomas Arnold, seorang Orientalis, yang
menurut keterangan, mendorong pemuda Iqbal untuk melanjutkan studi di Inggris.
Pada tahun 1905, ia pergi ke negara ini dan masuk ke Universitas Cambridge
untuk mempelajari falsafat. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Munich
di Jerman, dan di sinilah ia memperoleh gelar Ph.D. dalam tasawuf. Tesis
doktoral yang diajukannya berjudul: The Development of Metaphysics in Persia
(Perkembangan Metafisika di Persia).
Pemikiran Muhammad Iqbal tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut
:
a. Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam dan
pintu ijtihad tetap terbuka.
b. Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamisme. Dalam syiarnya,
ia mendorong umat Islam untuk bergerak dan jangan tinggal diam.
c. Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dan kejumudan
dalam berpikir.
d. Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang
sesuai perkembangan zaman.
e. Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki
Barat.
f. Perhatian umat Islam terhadap zuhud menyebabkan kurangnya
perhatian terhadap masalah-masalah keduniaan dan sosial kemasyarakatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar